Jumat, 27 April 2012

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final.dalam semua yang kita jalani,itu juga diperlukan suatu pengambilan keputusan ,baik langsung maupun tidak langsung .
Latar Belakang Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dengan memperhatikan organisasi, perorangan, dan kelompok perorangan yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan dinyatakan dalam teori sistem. Dalam teori ini, suatu sistem merupakan suatu set elemen-elemen atau komponen yang tergabung bersama berdasarkan suatu bentuk hubungan tertentu. Komponen-komponen itu satu sama lain saling terkait dan membentuk suatu kesatuan yang utuh. Tingkah laku suatu organisasi sangat tergantung pada tingkah laku komponen-komponennya dan hubungan antar komponen. contoh suatu perusahaan sebagai suatu organisasi yang akan mencapai tujuan, misalnya jumlah penjualan maksimal (maximum revenue). Setiap pimpinan sub-unit harus mengambil keputusan guna menunjang pencapaian tersebut. Informasi utama yang diperlukan adalah besarnya jumlah permintaan produk yang akan diproduksi berdasarkan ramalan penjualan. Berdasarkan ramalan penjualan di waktu akan datang, direktur produksi memutuskan untuk memproduksi (melalui perencanaan) sejumlah yang diminta agar tidak terjadi produksi berlebihan (over production) atau produksi rendah (under production). Setelah diketahui jumlah unit yang akan diproduksi, dapat diputuskan dengan tepat berapa jumlah bahan mentah yang harus dibeli, berapa buah mesin yang diperlukan, berapa jumlah tenaga kerja yang diperlukan,berapa jumlah dana yang dibutuhkan dan berapa jumlah dana yang perlu dipinjam dari bank. Jadi, sub-sub elemen yang terkait dengan produksi tidak boleh seenaknya membuat keputusan tentang jumlah unit yang diproduksi, jumlah bahan mentah yang harus dibeli, dan sebagainya. Semua keputusan yang dibuat oleh masing-masing kepala subunit harus terkait satu sama lain, agar tujuan dapat tercapai.
Dalam pengambilan keputusan terdapat juga jenis-jenis pengambilan keputusan,yakni keputusan terprogram/terencana dan tidak terprogram/tidak direncanakan.
KEPUTUSAN TERPROGRAM keputusan yang bersifat rutin dan dilakukan terus menerus sehingga dapat dikembangkan suatu prosedur tertentu ,sebagai contohnya Di universitas keputusan yang diprogram misalnya keputusan tentang pengisian KRS, penyelenggaraan kegiatan Ujian Akhir Semester, kegiatan wisuda, dan lain sebagainya (Gitosudarmo, 1997).
Sedangkan ,KEPUTUSAN TIDAK TERPROGRAM keputusan baru, tidak terstrutur dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tidak dapat dikembangkan prosedur tertentu untuk menangani suatu masalah, apakah karena permasalahannya belum pernah terjadi atau karena permasalahannya sangat kompleks dan penting.
Pada pengambilan keputusan Lingkungan situasi keputusan terbagi 2 yaitu : Lingkungan eksternal dan internal .
Eksternal terdiri dari, sosial ,budaya,ekonomi,politik,alam,pembatasan,Quota. Sedangkan Internal terdiri dari ,mutu barang yang rendah ,kurangnya promosi,pelayanan konsumen yang tidak memuaskan,dan juga agen yang tidak profresional .
refrensi :
http://hendriansdiamond.blogspot.com/2012/01/nilai-nilai-dan-jenis-jenis-pengambilan.html
id.wikipedia.org/wiki/Pengambilan_keputusan
http://mazda4education.wordpress.com/2010/11/07/teknik-pengambilan-keputusan/
buku Pokok-Pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan,Oleh M. Iqbal Hasan tahun 2002,penerbit Ghalia indonesia.
buku Teknik Pengambilan Keputusan , oleh J. Supranto.